TEMPO.CO, Solo – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno, menepis kabar bahwa partainya akan berpisah dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jika dia tak menjadi calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Sandiaga menyatakan partainya tetap istikomah dalam berkonsolidasi dengan PDIP.
“PPP alhamdulillah istiqomah. Kita niatkan semua sebagai ibadah dan kita berjuang,” kata Sandiaga ketika ditemui awak media di Solo Technopark (STP) Solo, Jumat, 11 Agustus 2023.
Namun Sandiaga enggan berkomentar lebih lanjut terkait peluang dirinya menjadi cawapres pendamping Ganjar. Dia menyatakan bahwa PPP tetap akan berjuang untuk mewujudkan kerja sama politik tersebut.
“Nggak. Kita istikomah, kita solid, kita perjuangkan untuk mewujudkan kerja sama politik ini,” katanya lagi.
PPP fokus menjaga peningkatan ekonomi
Sandiaga menambahkan PPP ke depannya akan fokus untuk terus menjaga peningkatan perekonomian. Targetnya, menurut dia, adalah terus membuka lapangan kerja dan menjaga stabilitas harga-harga kebutuhan pokok.
“Kita pastikan kerja mudah, harga murah, hidup masyarakat berkah. Itu yang jadi fokus PPP ke depan,” ucap dia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu, juga memastikan jika dirinya juga akan memfokuskan dirinya untuk bekerja sesuai arahan dari Pimpinan Pusat PPP. Ia juga menegaskan akan bekerja all out seperti yang dilaksanakannya pada saat masa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
“Per-hari ini arahan dari pimpinan pusat akan kita jalani. Saya kerja all out, seperti di DKI saat Pilpres 2019 lalu saya pecahkan (kampanye) di 1.600 titik, saya pecahkan rekor Muri,” katanya.
Dengan keberhasilan itu, Sandiaga menyatakan Ia akan meneruskan hal yang sama kali ini. “Saya akan lanjutkan hal yang sama. Fokus percepatan pembangunan dan bidang ekonomi,” ucap dia.
Waketum PPP sempat sebut soal kemungkinan Sandiaga tak jadi cawapres Ganjar
Sebelumnya, Wakil Ketua PPP, Arsul Sani, menyatakan bahwa di internal mereka mulai muncul diskusi soal arah politik partainya jika Sandiaga Uno tak terpilih menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
“Maka berkembang juga, kalau Pak Sandi tidak jadi cawapres harus bagaimana PPP? Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada koalisi ini atau kemudian itu. Kan masih berkembang,” kata Arsul saat ditemui di ruangannya di kawasan Kompleks Parlemen, Selasa, 8 Agustus 2023.
Belakangan Arsul menyatakan bahwa hal itu merupakan opininya secara pribadi, bukan sikap partai.
Arsul mengklaim saat ini kondisi partainya tidak terjadi gejolak apapun mengenai dugaan Sandiaga gagal jadi cawapres Ganjar. Menurut dia pihaknya hanya saling tabayyun atau berprasangka baik satu sama lain. “Kami juga tak pernah berpikir tentang gagal,” kata Arsul Rabu, 9 Agustus 2023.
Sandiaga Uno memang sempat disebut sebagai kandidat kuat calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyebut nama Sandiaga dan empat tokoh lainnya masuk ke dalam daftar kandidat cawapres mereka. Empat nama itu adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Quoted From Many Source